Honda Brio Satya telah lama menjadi primadona masyarakat Indonesia. Mobil mungil yang bermain di segmen LCGC ini hadir sebagai solusi kendaraan harian paling irit, lincah dan terjangkau. Di pasar otomotif RI, Honda menawarkan beberapa varian, termasuk dua di antaranya adalah Brio Satya S dan E.

Mengenal Lebih Jauh Honda Brio Satya S dan E yang Ternyata Banyak Bedanya
Baik tipe S dan E Brio Satya sekilas memang terlihat mirip. Namun sebenarnya kedua varian tersebut menyimpan cukup banyak perbedaan. Mulai dari segi fitur, tampilan, hingga kenyamanan berkendara.
Apalagi setelah penyegaran (facelift) yang berlangsung pada 2023 lalu, perbedaan antara Satya S dan E semakin mencolok. Bagi yang sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil LCGC dari Honda ini, penting untuk memahami perbedaannya agar tidak salah pilih.
1. Beda dari Aspek Transmisi
Perbedaan paling mendasar Satya S dan E adalah pada pilihan transmisi. Tipe S hanya tersedia dengan transmisi manual 5-percepatan (5MT). Sementara Brio Satya E hadir dalam dua pilihan transmisi. Meliputi manual 5MT dan otomatis CVT (Continuously Variable Transmission).
Bagi pengemudi pemula atau mereka yang lebih sering berkendara di kota dengan kondisi lalu lintas padat, transmisi CVT tentu menjadi pilihan. Selain lebih nyaman, pengemudi juga tidak perlu repot menginjak kopling dan mengganti gigi. Cukup gas atau rem.
Kendati begitu, walau hanya memiliki opsi manual, Brio Satya S tetap membawa mesin yang sama dengan varian E bahkan RS. Mesinnya yakni 1.2L i-VTEC 4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga hingga 90 PS. Menjadikannya salah satu mobil LCGC paling bertenaga di kelasnya.
2. Eksterior ada yang Jauh Lebih Lengkap
Masuk ke bagian eksterior, Brio Satya S dan E juga memiliki perbedaan signifikan. Satya E menawarkan LED Daytime Running Light (DRL), sedangkan varian S belum memiliki fitur tersebut.
DRL memberi kesan lebih modern sekaligus meningkatkan visibilitas kendaraan di siang hari. Kemudian, Brio E juga sudah memiliki wiper belakang, fitur yang juga absen di varian S. Wiper belakang ini sangat berguna saat hujan, karena membantu menjaga visibilitas kaca belakang.
Selain itu, wiper belakang sangat membantu ketika ingin membersihkan debu di kaca mobil. Berdasarkan kanal YouTube Kris Official97, cara menggunakannya cukup mudah. Pemilik kendaraan hanya perlu menekan pengaturan wiper di bawah setir sebelah kiri. Tuasnya tinggal kita putar ke belakang. Maka tidak sampai 3 detik, air akan otomatis keluar untuk membantu membersihkan kaca berdebu.
Tak sampai di sana, kesan stylish pada varian E semakin kuat berkat velg alloy two-tone. Sementara varian S masih menggunakan velg kaleng dengan dop plastik. Meski fungsional, tampilannya jelas kalah menarik.
Di sisi lain, untuk ukuran pelek dan ban di kedua varian tetap sama. Velgnya yakni 14 inci dengan ban 175/65. Sehingga tak ada perbedaan dari sisi ground clearance maupun kenyamanan dasar berkendara.
3. Perbandingan dari Segi Interior
Melangkah ke dalam kabin, perbedaan fitur antara Brio Satya S dan E kembali terlihat jelas. Brio E sudah membawa fitur audio steering switch lengkap dengan illumination (penerangan tombol). Fitur ini memungkinkan pengemudi mengontrol audio langsung dari setir. Sehingga tidak perlu melepas tangan, bahkan saat malam hari berkat tombol yang menyala.
Selain itu, varian E juga sudah menghadirkan auto door lock by speed. Sebuah fitur pengunci pintu otomatis saat mobil melaju pada kecepatan tertentu. Tambahan lainnya adalah alarm system, yang meningkatkan perlindungan dari risiko pencurian.
Fitur-fitur tersebut tidak tersedia di Brio Satya S, yang cenderung lebih minimalis. Dari sisi kualitas material, kedua varian ini tidak terlalu jauh berbeda. Honda tetap mempertahankan nuansa simpel dan ergonomis khas mobil LCGC. Namun kehadiran fitur tambahan di varian E jelas memberi nilai lebih dalam hal kenyamanan dan keamanan.
Secara keseluruhan, Honda Brio Satya S dan E sama-sama menawarkan keunggulan sebagai mobil LCGC yang irit, kompak, serta bertenaga. Namun pilihan di antara keduanya sebaiknya disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan preferensi. Jika menginginkan harga terjangkau dan tidak masalah dengan transmisi manual, Satya S bisa jadi pilihan lumayan. Namun jika mengutamakan kenyamanan berkendara, fitur modern, dan opsi transmisi otomatis, maka Satya E lebih layak dipilih.



